Saturday, February 25, 2006

MEDITASI ALA CARMELITE

Tokoh utama yang sangat berperan dalam mengembangkan meditasi ala Carmelite ini adalah St. Theresia dari Avila. Ia adalah seorang suster dari kongregasi Carmelite. Ia berasal dan lahir di kota yang bernama Avila di Spanyol dan hidup antara tahun 1515-1582.
Metode dari sekolah Spiritualitas Carmelite ini dibagi dalam beberapa bagian. Sangat mudah untuk diingat dan sangat 'applicable' untuk segala situasi. Tema dan bahan meditasi yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Selain itu waktu yang dibutuhkan dalam meditasi ini juga relatif singkat. Bagi mereka sudah yang terbiasa menjalankan meditasi waktu yang baik dan memungkinkan bisa berkonsentrasi dengan penuh adalah 30 menit. Bagi anda para pemula, gunakan waktu sesuai dengan situasi dan kemampuan anda.

Langkah-langkah Meditasi

a. Persiapan
Dalam awal meditasi ini kita mempersiapkan hati kita dengan menyadari kehadiran kita dihadapan Tuhan. Selain menyadari kehadiran kita, kita juga menempatkan diri dihadapan Allah. Sampailah pada keyakinan dan pengalaman bahwa anda sungguh duduk dihadapan Allah dan kehadiran Allah anda rasakan dalam awal meditasi ini. Tanda kongkrit yang bisa diketahui adalah bahwa anda mengalami keheningan diri.

b. Menentukan Tema meditasi
Sebenarnya dalam menentukan tema meditasi ini bisa dilakukan sebelum anda bermeditasi. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan tema atau memilih perikopa dari Kitab Suci di sini adalah bahwa perikopa atau tema meditasi itu sesuai dengan situasi yang anda butuhkan. Hal ini penting karena meditasi ini harus membawa buah bagi kehidupan kongkrit anda. Dalam tulisan berikatnya kita akan melihat lebih lanjut beberapa tema dan perikopa yang bisa kita gunakan sebagai bahan atau tema meditasi
Dalam tahap ini anda harus sudah yakin dengan bahan yang akan digunakan sebagai sarana refleksi dalam meditasi. Jadi dalam langkah ini anda tidak laku merasa ragu atau masih bingung untuk menentukan bahan mana yang akan digunakan sebagai tema meditasi.

c. Merenungkan Kitab Suci
Beberapa langkah yang selalu harus dilakukan dalam merenungkan Kitab Suci adalah:
- membaca dengan pelan-pelan
- menyimak bacaan dengan lebih teliti dengan lebih memperhatikan tokoh, lokasi atau tempat, suasana dan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa, aksi dan reaksi.
- Dalam suasana hening kita renungkan atau refleksikan isi perikopa. Dalam merenungkan perikopa Kitab Suci ini beberapa faktor pokok ini perlu mendapat perhatian, imagination, listening, feeling dan reflecting.

d. Dialog dengan Tokoh
Langkah selanjutnya adalah menentukan tokoh yang dianggap sesuai atau cocok dengan situasi anda. Tokoh ditampilkan sebagai figur yang ingin diteladani. Dengan tokoh ini anda bisa berdialog atau berbicara.
Ambil salah satu contoh dari Johanes 13:1-15, mengenai peristiwa 'Jesus membasuh Kaki Para Rasul'. Tokoh yang ingin anda teladani adalah Jesus, misalnya. Tuhan Jesus, engkau telah membasuh kaki para Rasul....Bagaimana dengan saya.... Mohon ampun atas segala kesalahan saya yang kurang setia mengikuti Engkau. Hari ini aku berniat untuk memperbaharuai hidupku untuk lebih setia menjadi pengikutMu dll.

e. Ucapan Syukur
Tahap selanjutnya dari metode ini adalah ucapan syukur kepada Tuhan. Ucapan syukur ini terutama karena kehadiran Tuhan yang dirasakan dan dialami dalam meditasi dan dalam hidup. Kemudian ucapan syukur juga terarah kepada Roh Kudus yang memberikan inspirasi dan menolong kita untuk menentukan perikopa Kitab Suci yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita dalam meditasi ini. Terima kasih kepada Jesus yang telah memanggil kita untuk mengikutiNya.

f. Persembahan diri
Seperti dalam meditasi ala Ignatius, dalam meditasi ala Carmelite ini mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan menjadi bagian penting. Pasrah total kepada Tuhan sebagaimana adanya. Pasrah jiwa badan dan segala rasa dan perasaan. Namun juga mempersembahkan apa yang kita miliki, kesehatan, kekayaan, talenta atau kemampuan, keutumaan, segala dosa dan kesalahan.

g. Permohonan
Akhir dari tahap atau langkah dari meditasi ini adalah doa permohonan. Terutama dalam permohonan ini kita memohon kepada Tuhan supaya memberikan karunia dan rahmat, tetapi juga memohon kekuatan dan kemampuan untuk bisa meneladi Jesus. Atau dengan kata lain supaya kita bisa menjadi orang Kristen yang sejati dalam hidup sehari-hari. Terus-terus menurus berproses menjadi seperti Jesus.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home